Rabu, 25 Juni 2014

pantun nasehat bijak

Kayu cendana diatas batuSudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

Parang ditelak berbatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa membeli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun

makanan tersaji dipasang lampu
lampu menyinari di atas meja
naiklah haji bagi yang mampu
memenuhi panggilan dari-NYA

Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Naik layar sama si Egi
Ada halilintar di langit biru
Belajar itu tidak bikin rugi
Orang pintar jarang ditipu

Sambal pedas di Sawojajar
Beli ketupat nangkring di batu
Ingin cerdas ayo belajar
Biar dapat rangking satu

Parang ditelak berbatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu

Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Padi Di Sawah Kuning Warnanya, Batu Di Kali Banyak Bentuknya
Turuti Saja Petuah Orang Tua, Agar Hidup Tidak Sengsara

Ada Banyak Pulau Di Indonesia, Salah Satunya Tanah Papua
Banyak Cara Agar Hidup Bahagia, Cukup Ikuti Nasehat Orang Tua

Jalan Kaki Dari Solo Ke Semarang, Mampir Dulu Di Salatiga
Jikalau Kamu Ingin Hidupnya Senang, Jangan Lupa Dengan Orangtua

Makan Jeruk Di Pasar Buah, Habis Satu Dapat Pepaya
Jangan Lupa Untuk Sedekah, Karena itu Membuatmu Kaya

Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa membeli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun

makanan tersaji dipasang lampu
lampu menyinari di atas meja
naiklah haji bagi yang mampu
memenuhi panggilan dari-NYA

Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian

Mari kita tanam halia
Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal tak sudah

Padi muda jangan dilurut
Kalau dilurut pecah batang
Hati muda jangan diturut
Kalau diturut salah datang

Cuaca gelap semakin redup
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah kekal dihormati orang

Orang Daik memacu kuda
Kuda dipacu deras sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali

Dayung perahu tuju haluan
Membawa rokok bersama rempah
Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah

Kalau kita menebang jati
Biar serpih tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan

Waktu tetap akan berputar

 
 
 
 
 
 
80 Votes

Menjejaki liku tak berhenti..
Menjalani imajinasi yang berarti..
Dan kemarin ku tertawa..
Dan kemarin ku menangis..
Harapanku ada diujung mata..
Dan ia terus menerus melambai..
Ia ada dan sangat nyata..
Bidadari impian penghubung mimpi..
Bersinar bagai aroma bintang..
Diselimuti genggaman embun pagi..
Dengan rona merah terang..
Ia meniup semangat tiada henti..
Karna waktu tetap akan berputar..
Dan ia menggiling semuanya..
Semua liku dan perjuangan..
Yang membentuk rangkaian semesta terindah..

Tanpa ternyata dan bagaimana

 
 
 
 
 
 
80 Votes

Datang di keramaian..
Menjadi manusia setengah abadi..
Dan dia dengan ke-egoisan dan kemunafikan..
Bibirnya berucap makna berisi..
Jauh aku terus menjauh..
Apakah benar kebahagian harus ku peluk?
Dan kesedihan harus ku buang?
Aku memang harus pergi disaat bumi menjadi gelap..
Ternyata ia tak melihat..
Ternyata ia hanya kelam gulita..
Yang hanya membicarakan artis -artis bertopeng..
Lalu apakah dia putih?
Bagaimana kalau ia melihat?
Tampak dalam kaca..
Tampak kelam yang dalam dirinya..
Kalau ternyata dia tak putih..
Ia hanya kelam yang dalam..
Berkumpul dengan hitam..
Membentuk kemunafikan..
Atas ke-egoisan yang menganggap bahwa dia putih..
Sampai Mati

Hitam, kulihat jiwaku menghitam
Seisi pikiranku berubah kelam
Menahan rasa benci dan dendam
Yakinku ini tak dapat lagi diredam

Satu sisi hatiku berbisik
Hancurkan yang membuatku terusik
Dan lakukan itu tanpa panik
Hancurkan dalam sekali bidik

Sisi lain hatiku ikut bicara
Bunuh jiwa yang membuat kecewa
Dan pergi dengan tinggalkan luka
Bunuh mereka tanpa sisa

Sampai nanti benci ini kan kubawa mati
Sebelum ku mati, kau harus mati
Sebelum kau mati akan kucaci maki
Terlintas gambar yang indah.
Banyak tawa dan canda disana.
Semua ada didalam satu irama.
Mengalun indah penuh makna.
Mereka ada disana.
Membagi kisah penuh pesona.
Menyelimuti waktu penuh rasa.
Bahagia indah dan berwarna.
Saat aku berada jauh.
Dan kisah itu mungkin akan cepat kembali.
Saat mata dan hati ada di satu arah.
Menceritakan kisah indah saat itu.